Latar Belakang

Di era globalisasi ini, penelitian bahasa, sastra, seni dan pembelajarannya memegang peranan penting. Bahasa, sastra, dan seni seringkali dipandang sebagai sistem simbol yang dapat membantu manusia untuk merepresentasikan ide, konsep, dan perasaan dalam bentuk yang dapat ‘dibaca’ oleh orang lain, seperti vocal (berbahasa), gerak (tari), bunyi (musik), gambar (rupa/visual), dan sastra. Hal ini berkaitan dengan salah satu fungsinya yaitu sebagai medium bagi perwujudan ekspresi manusia.
 
Bahasa, sastra, dan seni tidak hanya penting dalam kehidupan manusia, tetapi seringkali juga dipandang sebagai kekuatan sentral dalam diri manusia. Oleh karena itu, tidaklah heran apabila ketiganya dipandang penting untuk dijadikan sebagai bagian dari pendidikan atau pembelajaran, baik formal maupun non formal, dalam kehidupan setiap kelompok masyarakat di dunia, termasuk di Indonesia.
 
Sebagai lembaga pendidikan formal, perguruan tinggi merupakan wahana pembelajaran bahasa, sastra, dan seni. Oleh karena itu, hasil-hasil penelitian bahasa, sastra, seni, dan pembelajarannya yang merupakan bagian dari produk budaya adalah cermin kehidupan masyarakat yang diimplementasikan sebagai upaya pemahaman berbudaya, berbahasa, serta berkesenian untuk memuliakan martabat manusia.
 
Sehubungan dengan itu maka perlu diselenggarakan seminar sebagai wahana untuk mengkomunikasikan berbagai penemuan baik di bidang bahasa, sastra, seni, dan pembelajarannya. Dewasa ini penemuan-penemuan di bidang seni khususnya yang dihasilkan oleh para akademisi belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Padahal tidak sedikit dari temuan-temuan itu berbasis realitas di lapangan yang diharapkan dapat mengatasi berbagai permasalahan bahasa, sastra, seni, dan pembelajarannya.