Produktivitas tanaman cabai dipengaruhi oleh ketersediaan unsur makro dan mikro mineral yang umumnya terdapat dalam pupuk kimia.Namun, penggunaannya dapat menyebabkan dampak negatif yaitu mengubah pH dan membunuh mikroorganisme tanah Dengan demikian, perlu dilakukan pemanfaatan sumber daya alam sebagai alternatif pupuk organik yang ramah lingkungan.Salah satu bahan yang potensial sebagai pupuk organik adalah serum darah yang berasal dari limbah darah Rumah Potong Hewan (RPH).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik daun yang meliputi stomata (jumlah, panjang, dan lebar), kandungan klorofil a dan b, serta jumlah daun cabai keriting TM 999 setelah diberi perlakuan serum darah kambing. Penelitian dilaksanakan di rumah plastik KP2 Instiper, Maguwoharjo selama 3 bulan, dengan rancangan acak lengkap non faktorial yang terdiri atas 4 perlakuan dengan 4 ulangan. Perlakuannya antara lain serum darah kambing 0%, 10%, 20%, dan 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serum darah dapat mempengaruhi peningkatan jumlah stomata sampai konsentrasi serum darah 20%, namun pada perlakuan konsentrasi 30% terlihat adanya penurunan.Panjang dan lebar stomata permukaan atas dan bawah daun tidak berbeda nyata antar perlakuan.Pemberian serum darah tidak mempengaruhi kandungan klorofil a dan b daun. Pengamatan sampai 10mst menunjukkan bahwa perlakuan serum darah 20% mengakibatkan penambahan jumlah daun terbanyak.