Pengawasan yang ketat oleh petugas keamanan Hotel dan kelompok masyarakat sangat berarti bagi translokasi dan konservasi biota pantai Nusa Dua. Namun masih diperlukan data ekologis untuk menetapkannya sebagai kawasan translokasi biota. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan status dan kondisi terumbu dan keberadaan organisme penopang perairan Nusa Dua sebagai area translokasi. Metode yang dipakai adalah CPCe (Coral Point Count with Excel extensions) untuk menetapkan tutupan karang dan untuk penentuan jenis dan kepadatan invertebrata, lamun dan algae dilakukan dengan penyebaran kuadrat. Substrat didominasi pasir (30% ). Lamundan organisme lain menutupi 27.01%. Patahan karang sebesar 24.49%. Tutupan karang keras Acropora Tabulate ), Acropora Sub Massive , Acropora Encrusting hanya sebesar 3.13%. Kondisi terumbu karang tergolong kedalam kondisi kurang baik.Namun adanya padang lamun yang sangat padat sesuai sebagai habitat abalon. . Lamun yang ditemukan sebanyak 4 genus dengan tutupan 5% sampai 80% yang menyebar tidak merata. Ditemukan juga 27 jenis invertebrata yang menyebar tidak merata dengan kepadatan antara 2 sampai 10 individu permeter persegi. Demikian juga Algae sebagai sumber pakan, dijumpai 16 jenis dengan penyebaran tidak merata. Jenis dan persentase tutupan alga dan juga lamun menjamin ketersedian pakan dan tempat berlindung bagi siput jenis abalon.Jenis invertebrata yang cukup banyak sebagai bioindikator sesuainya perairan Nusa Dua sebgai area translokasi siput abalon. Bersamaan dengan adanya program tranplantasi karang, kawasan ini ideal untuk translokasi abalon.