Error message

  • User warning: The following module is missing from the file system: link. For information about how to fix this, see the documentation page. in _drupal_trigger_error_with_delayed_logging() (line 1181 of /data/seminar/public_html/includes/bootstrap.inc).
  • User warning: The following module is missing from the file system: intercon. For information about how to fix this, see the documentation page. in _drupal_trigger_error_with_delayed_logging() (line 1181 of /data/seminar/public_html/includes/bootstrap.inc).
  • Deprecated function: Unparenthesized `a ? b : c ? d : e` is deprecated. Use either `(a ? b : c) ? d : e` or `a ? b : (c ? d : e)` in include_once() (line 1439 of /data/seminar/public_html/includes/bootstrap.inc).

STUDI POPULASI DAN PERSEBARAN BURUNG MADU DI KAWASAN WADUK SERMO KULON PROGO

Penulis: 
Zahra Noor A’yuna
Alfiana Cahyaningrum
Dwi Pawestri
Abstrak: 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi burung madu dan mengetahui pola persebaran burung madu di kawasan Waduk Sermo Kulon Progo. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi lapangan yang dilakukan selama 3 hari di pagi dan sore hari. Data yang diperoleh dari lapangan dianalisis secara deskriptif. Objek penelitian ini adalah semua jenis burung madu yang ditemukan di lokasi pengamatan seperti Burung Madu Kelapa (Anthreptes malcensis), Burung Madu Sriganti (Cinnyris jugularis), Burung Madu Gunung (Aethopyga eximia), Burung Madu Jawa (Aethopyga mystacalis), Waduk Sermo adalah waduk yang terletak di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo atau kurang lebih 5 km di sebelah barat Kota Wates. Di waduk ini terdapat keanekaragaman burung yang cukup banyak. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Muarifin (2013), jenis burung yang dijumpai di kawasan Waduk Sermo ada 36 spesies, diantaranya yaitu burung Madu. Semua spesies burung madu dari family Nectariniidae termasuk jenis burung yang dilindungi berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati. Burung madu merupakan salah satu polinator alami yang penting dalam penyerbukan. Penelitian mengenai burung madu belum pernah dilakukan di kawasan ini. Oleh karena itu populasi dan pola distribusi burung madu perlu dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian dapat dibagi menjadi tiga tahap. Tahapan pertama adalah observasi lapangan untuk menentukan jalur pengamatan yang akan dilakukan. Tahap kedua adalah observasi langsung untuk mengambil data yang dilakukan selama 10 hari pada pagi dan sore hari. Tahap ketiga adalah analisis data yang sudah didapatkan untuk menentukan jumlah individu sehingga pola persebaran burung Madu dapat diketahui.
File Makalah: 

It appears your Web browser is not configured to display PDF files. Download adobe Acrobat or click here to download the PDF file.